Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali.
Tindakan pengisolasian termasuk di dalamnya merupakan jalan
keluar (pemecahan) dari permasalahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian
untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga
yaitu pengisolasian secara hardware dan
secara software.
a. Mengisolasi
permasalah secara hardware.
Tindakan pengisolasian kerusakan yang di sebabkan oleh
hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis.cara yang
terstruktur dan sistematis di harapkan dengan cepat dapat menemukan sumber
kerusakan atau sumber permasalahan. Tindakan
pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan dsebagai
berikut :
1. Mengisolasi
kerusakan pada kartu jaringan
2. Mengisolasikan
permasalahan pengkabelan dan konektor
b. Mengisolasi
permasalahan secara software
1. Kesalahan
pengalamatan IP
2. Kesalahan identifikasi workgroup
3. Kesalahan
service network ( file and print sharing)
4. Kerusakan file
program, sehingga perlu di update.
2. Melokalisasi
Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi
kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut:
a) Server
Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk
penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating
System), berisikan daftar user yang
diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server
mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak
berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan
tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi
gangguan atau kerusakan pada server.
b) Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk
menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut
dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing
printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation
berarti computer yang digunakan tidak
dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer
server maupun computer lain dalam jaringan tersebut.
c) HUB/Switch
HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi
kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh
jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau
komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat
dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator untuk masing-masing workstation. Apabila lampu
indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator
workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang
tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
d) Networrk
Interface Card ( Kartu Jaringan )
Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada
sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan
kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu
jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system
jaringan. Indikator yang dapat dilihat
dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer
telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah
baik.
e) Kabel dan
Konektor
Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara
komputer dengan komputer lain atau dengan
peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan
Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan
LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu :
1) Jenis kabel
Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat
jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya.
2) Jenis kabel
UTP dengan konektor RJ45
Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasnag denga
baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang
dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau
pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative
sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation
terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi
gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja.
3) Jenis kabel
coaxial denga konektor BNC
Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila
dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor
yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada
terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini
menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.